waktu memang tidak pernah berhenti
ia terus berdetak sampai saat ini
meninggalkan sejarah dalam bentuk tulisan, jejak rekam atau ingatan
apa yang terjadi di belakang seharusnya
akan membuat kita tersenyum
rasa sedih akan suatu hal tidak lain
adalah pelajaran resmi dari sang maha cinta
Ia mengajarkan dengan sederhana,
manusia seperti kita hatus menguatkan hati
kemudian ikhlas....
hal-hal yang membuat kita menangis, sedih...
suatu saat dimasa datang akan menjadi
bahan tertawaan kita sendiri.
hal-hal bahagia juga tak kalah menumpuk
lebih tinggi, menjulang...
ketinggiannya kadang membuat kita lupa akan rasa syukur,
sehingga satu dua hal yang kurang kita sukai membuat kita
berlarut dalam sedih
"fabiayyi ala i rabbikuma tukadziban"
Maka ni’mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Ar Rahman 55)
manusia yang lain diciptakan untuk memberi warna bagi manusia yang lain.
tak selalu dalam warna cerah,
kadang kelam seperti mendung,
kadang terang seperti matahari
namun,
bukankah mendung pertanda hujan
dimana rizki Allah dilimpahkan begitu saja ke bumi?
....
waktu terus berdetak
berdentang menggaung di atmosfir
kadang terdengar, kadang tidak
namun,
sebagaiamana manusia yang lain,
ada baiknya kita berhenti sejenak,
menundukkan kepala memejamkanmata
apa yang sebenaranya mebuat kita bimbang...
apakah :...
- keinginan yang belum terpenuhi?
- hasratyang tersembunyi?
- atau kekhawatiran akan masa datang?
ah...
saya bukanlah manusia yang bijak yang pantas memberimu nasehat.
namun sebagai manusia yang lain yang diciptakan untuk bertemu denganmu,
aku ahanya bisa mengajak.
ayolah kita buat daftar kebahagiaan kita lalu daftar kesedihan kita.
daftar manakah yang lebih membuat tangamu lelah menulis ?
ah, pastilah sama, daftar kebahagian
Ya Rabb...
terimakasih atas waktu yang Engkau berikan,
hambaMu yang terkadang ellah ini memohon kepadamu melalui zikirku yang fakir ini.
penguasaanMu terhadap diriku sunguh-sunggug luas biasa
Engkau selalu mendekapku dalam cinta,
tak peduli apa yang telah aku khianati terhadap imanku
Ya Allah...
sayangku kepadaMu kadang ku takar dalam hitung-hitungan,
dan itupun sering lalai aku lakukan.
namun Ya Rahman Ya Rahim
sedikitpun tidak ada detik yang hilang saat kau memberikan semua untukku.
waktu ini adalah milikMu ya Rabb
dan izinkan hamba melalui waktu yang baruini dalam keberkahan yang hanya dapat diberikan olehMu.
Wal-`Asri,
Innal-'Insaana lafii khusrin,
Illallaziina 'aamanuu wa 'amilus-saalihaati wa tawaasaw bil-Haqqi
wa tawaasaw- bis-Sabr.
Demi masa,[1]. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam
kerugian,[2]. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat
menasihati supaya menetapi kesabaran.”[3]
Selamat Menikmati Waktu yang Baru
No comments:
Post a Comment