Sudah hampir 8 tahun ini negara dilanda lumayan banyak masaalah, mulai dari krisis moneter pelemahan kurs tukar rupiah hingga chaos menyebar kesegenap sendi-sendi tulang belulang hidup kenegaraan . Diawali krisis moneter, krisis ekonomi berlanjut politik lalu kerusuhan sosial, kriminalitas, demoralisasi, kelaparan, penyakit dst ..dst... segala upaya telah dicoba termasuk apa yg namanya Revolusi Sosial menumbangkan rezim berkuasa yaitu Orde Baru, hasilnya: amburadul dan sontoloyo.. bukannya masaalah selesai malahan memunculkan persoalan demi persoalan sedang tukak korupsi , kolusi tetap meruyak kesegenap tubuh birokrasi kita.. Krisis tidak hanya disebabkan salah urus hidup bernegara, juga diperparah oleh segala bentuk bencana alam.. Serba ada kalau kita bicara musibah, dari gempa dahsyat model di Aceh plus Tsunami dgn korban fantastis , 130 ribu lebih nyawa ngacir ke alam baka… lalu gempa lumayan dahsyat di Nias, Badai Tropis, Tanah longsor, wabah malaria, diare, flu burung, HIV dan banjir bandang merata di hampir seluruh daratan Nusantara termasuk Ibukota Negara… Tambahan dgn kapal karam, Pesawat jatuh, Heli down dan termasuk kecelakaan KA ndak terhitung kali …terakhir teror alam atas masy Sumatera barat dgn Gempa lebih dari 600 kali plus gunung meletus di wilayah itu juga … dikabarkan Gunung krakatau dan Tangkuban Perahu melai batuk batuk siap meledak jadi bencana ke 3… Segala bala terjadi secara simultan bersamaan dan berkelanjutan.. apa yang terjadi sebetulnya? … Apa kemungkinan kedepan dan gimana kita semestinya menangkap fenomena ini? Kita perlu analisa dari segala segi baik positif ataupun negatif..Barangkali disegi negatif kita bisa maklumi bangsa ini sedang dalam masa transisi dari otoriter system ke Demokrasi dgn hak kebebasan berekspresi sehingga jadi kebablasan bersuara yg berlanjut anarkis oleh sebab pendapat tidak diterima,… Atau larinya modal ke luar negeri sebab di Indonesia stabilitas politik kurang kondusif akibatnya PHK massal sebab perusahaan krisis modal oleh ongkos produksi selangit yg berimbas pada membludaknya pengangguran dan jelas berujung kriminalitas tinggi dan ketidak puasan berlanjut chaos massal….( teory chaos) Atau juga terlalu simpang siurnya informasi akibat liberalisasi jurnalism( mesia massa) yg berujung misinterpretasi atau kekeliruan pemahaman berlanjut tindakan anarkisme dan kegalauan sosial…. Atau lemahnya koordinasi dan mismanajemen dari birokrat akibat kekacauan sosial yg tidak jelas arahnya yg berujung kesalahan kebijakan dan keputusan politis dan berlanjut ketidak puasan massa pada pemerintah berkuasa baik pusat maupun daerah lalu chaos terjadi….( Ketidak jelasan misi dan visi dari pemerintah berkuasa) Atau ketidak siapan dgn suasana baru yg sedang kebablasan harga bahan pokok, berlanjut lemahnya daya beli, lalu produksi turun berlanjut tutupnya badan usaha berujung penggangguran massal dan kemarahan rakyat atas pemerintah yg tidak mampu kendalikan harga, ongkos produksi tinggi dan inflasi ( ramalan marx) Pertanda apa gerangan?… gejala konstruktif atau sebaliknya destruktif kacau ? Disegi Amuk alam teory alam nyatakan ada mekanisme natural bagi alam untuk pembaruan diri.. setelah bencana ada peluang rehabilitasi mengarah ke konstruksi fisikalist dan mentality juga spiritualitas.. Kemana arahnya? Ada beberapa kemungkinan.. Eskalasi chaos sosial politik termasuk ekonomi makin down berujung depresi ekonomi politik tapi negara tetap utuh dgn semangat bhinneka tunggal Ika dan KeIndonesiaan yg utuh.. Kondisi tidak lagi bisa dimanajemeni , keadaan memburuk, instabilitas Politik, sosial berat, rakyat melarat, birokrasi berbelit-belit,TNI lemah hingga berujung pecahnya kapal karam Indonesia jadi kepingan negara-negara kecil.. Situasi Sosiopolitik membaik, Ekonomi lumayan kondusif dan ketidak puasan berkurang, tapi negara tidak terlalu bergerak progresif seperti kebanyakan negara maju sebab ketidak mampuan mengelola sumber daya ,sedang manusia-manusia Indonesia lemah SDM dan tolol menyikapi perkembangan Sains Tekhnologi Ada tanda-tanda bangkitnya kecemerlangan .. bangsa menyadari kekeliruan dan paham cara untuk bangkit.. Pencerahan akal rasio berpadu spirituil terjadi .. hasilnya negara jadi center of excelent from the east… Indonesia bergerak kearah kecemerlangan peradaban… sebuah renaissance ala Indonesia.. Yang mana diantaranya muncul in the future? Segalanya tergantung pilihan bangsa ini dan Peta apa yg diterapkan begi perjalanan ke depan ( Journey to the future)… Kita sedikit bicara ttg Mitos Dan Ramalan..Kalau kita bicara hal-hal irasional, Mitos, Nubuat, Ramalan , prediksi dll dikabarkan kita bangsa Ini kan terbentuk jadi a Great nation in the World.. Bangsa besar dan terkemuka dalam percaturan Politik Dunia… Sejak jamannya Jawa Kuno dimasa Joyoboyo abad ke 10 M sudah muncul prediksi masa depan bangsa kepulauan Nusantara yg berujung kejayaan… Ronggowarsito si Pujangga Keraton Jogja abad ke 18 juga memperoleh wisik yg sama yg diartikan kebangkitan budaya bangsa hingga jadi pusat peradaban Global masa depan.. Dalam cerita Sunda dikabarkan tentang Sabdo Palon naya Genggong disaat kejatuhan Kerajaan Siliwangi abad ke 15 M bernubuat akan muncul 500 tahun ke depan dgn kebangkitan baru.. Era Kejayaan bangsa ditandai dgn Kemelut disegala segi hidup berbangsa bernegara( era kalabendhu) yg akan berevolusi jadi chaos tiada kira berulah muncul sebuah renaissance Indonesia baru ( Kalasuka).. Sekarang kita masuk ke hal-hal rasional empirik… Adakah kemungkinan itu? Yaitu kemungkinan kita bangsa ini tampil selaku Super Power baru menggantikan peradaban sekarang yg dipegang United State of America? Diamati dari sisi Empirik Sumber daya Natural resource, segala material alam tersedia tinggal diolah , digunakan, dimanfaatkan dan didayagunakan bagi perkembangan pembangunan , tinggal research and develop, siap olah demi terciptanya bahan material ( besi, timah, tembaga, nikel, aspal)bagi produk-produk unggul tekhnologi segala bentuk baik produk enginering, biotekhnologi, elektronika, mesin pertanian, Information techno( IT), juga energi alam model Nuklir, Minyak , gas siap olah jadi Listrik dan energi gerak…. Tekhnologi militer canggih semestinya bukan lagi produk Import tapi bikinan sendiri toh kita segala material ada.. Industri kapal, pesawat tempur, Kereta super cepat, Mobil dll bisa dikreasikan juga didesain oleh putra Indonesia dgn segala material alam.. Posisi Kita Indonesia dari sisi geografis adalah 4 dari 8 sudut persimpangan dunia, strategis sekali.. Kita diposisi selat Malaka, selat Sunda, selat Flores dan laut Sulawesi… artinya kita terletak di persimpangan arus pelayaran produk-produk dunia, kenapa ini ngak dimanfaatkan???? Begonya manusia Kita saat ini…. Titik kecil Singapura yg hanya pegang selat Malaka berhasil jadi one of the Asia’s Tiger , satu dari macan Asia… Kita yg pegang 4 persimpangan kok ambruk? Kenapa? Dilihat segi kwantitas manusia, ohh My God… 200 juta lebih otak, kaki dan tangan yg bisa didayagunakan sekaligus pasar Ekonomi bagi segala produk made In original Indonesia… Tololnya orang kita lebih memuja produk Import dibanding buatan dalam Negeri… Padahal pemakaian produk buatan sendiri adalah kunci kebangkitan Ekonomi Bangsa, sekaligus berkurangnya devisa yg teroper ke luar negeri , artinya kita ngak perlu keluar duit banyak buat bayar konsumsi Import… Hipotesis saya: KITA BANGSA INI ADA PELUANG BESAR JADI A NEW SUPER POWER BARU… asal Manusia-manusia kita ditempa keras dgn pelatihan mental dan kognitif termasuk penempaan fisik dan kebiasaan baik.. Manusia-manusia itu adalah manusia Indonesia yang kuat olah fikir sistematis, gemar meneliti dan observasi alam, Senang kreasi dan mencipta, gemar bacaan, disiplin ala Militer( tempaan wajib Militer), kokoh fisik hasil tempaan sasana olah raga, sadar gizi, sadar lingkungan dan penuh semangat wiraswasta disertai spirituil tinggi dgn semangat Ke Ilahian…. Character Building adalah kunci utama , plus nilai-nilai spiritualist religius , plus sistematika pola pikir filsafatis, plus semangat wiraswasta dapat membawa kearah harapan baru yg lebih menjanjikan…. Apa ini hanya utopia belaka? Sebuah mimpi tak terealisasis? How about You?
sangkakala
ekonomi nasional