Thursday, April 07, 2005

sumatera sedang bergerak

Sabtu, 02 April 2005 NASIONAL
Pakar Peringatkan Letusan Gunung Api di Danau TobaSYDNEY -
Ketika Indonesia sedang berjuang keras mengevakuasipara korban gempa di Pulau Nias, seorang pakar Australia memperingatkan bahwa wilayah Sumatera bakal diguncang letusan gunung berapi sangat dahsyat. Skala bencana ledakan ''super volcano'' itu diperkirakan jauh lebih besar daripada tsunami 26 Desember dan gempa 28 Maret lalu.Profesor Ray Cas dari Fakultas Ilmu Bumi Monash University mengatakan, letusan gunung berapi paling dahsyat itu bakal terjadidi Danau Toba, Sumatera Utara.Dia mengatakan kemarin, Danau Toba terletak di jalur patahandi bagian tengah Pulau Sumatera. Sejumlah ahli seismologi jugamengatakan, gempa besar ketiga mungkin akan mengguncang wilayah tersebut, menyusul gempa 9,0 skala Richter pada 26 Desember dan 8,7skala Richter pada 28 Maret lalu.Letusan-letusan vulkano besar yang berpotensi menewaskanjutaan orang dan menimbulkan kerusakan hebat akan terjadi setelahsatu ledakan pertama.Menurut Cas, super volcano itu hanya menunggu waktu. Dia menambahkanledakan tersebut merupakan ancaman terbesar bagi planet ini. Sebab, letusanhebat itu bisa menyebabkan bencana terbesar dalam sejarah modern.''Super volcano pasti meledak,'' kata Cas. ''Ledakan itu terjadi setiap 50atau 1.000 tahun. Cepat atau lambat, salah satu letusan dahsyat itu akanmengguncang planet ini.''Menurutnya, ledakan-ledakan hebat gunung berapi pernah terjadidi Italia, Selandia Baru, Amerika Selatan, AS, dan Indonesia.Dalam Waktu Dekat Ledakan terbesar berlangsung di Danau Toba, yang telahmenciptakan kawah berdiameter 90 kilometer. Menurut Prof Cas,siklus ledakan hebat 2.000 tahunan telah tiba waktunya. Para pakarvulkanologi di seluruh dunia sedang mengamati dan menungguterjadinya bencana besar dalam waktu dekat.Menurut Cas, ledakan besar terakhir yang secara ilmiah disebutcaldera terjadi 2.000 tahun lalu di Selandia Baru.Dia mengatakan, ledakan-ledakan itu begitu kuat sehinggasejumlah besar bebatuan dan debu terlontar ke atmosfer. Ada risikoledakan itu menimbulkan tsunami karena guncangan vulkanik melandalautan. ''Kemungkinan korban tewas bisa mencapai ratusan ribusampai jutaan. Ada implikasi serius terhadap iklim, cuaca, dankeberlangsungan produksi pangan,'' kata dia.Dia menambahkan, meski ada ancaman dalam waktu dekat, negara-negara sekitartampaknya belum siap.''Masalah terbesar adalah, banyak gunung berapi yang berpotensimeletus itu mungkin tidak dipantau dengan semestinya. Tentu saja, kitaharus belajar dari bencana tsunami Desemberlalu,'' kata dia.Gempa-gempa di lepas pantai Aceh barat dan Pulau Nias terjadidi sepanjang jalur patahan lepas pantai barat Sumatera. Gempa-gempaitu menciptakan tekanan seismologis yang dapat mempercepat letusangunung berapi.Cas mengatakan, letusan vulkano hebat terjadi di Danau Tobasekitar 73.000 tahun lalu. Skala ledakannya begitu besar sehinggamengubah iklim dunia. ''Ledakan tersebut mengakibatkan tersemburnya1.000 kilometer kubik debu dan bebatuan ke atmosfer. Sebagian besardebu itu menghalangi sinar matahari. Akibatnya, dunia memasukizaman es,'' kata dia.Ilmuwan itu mengatakan super volcano mencerminkan potensi bahaya terbesardari Bumi. ''Ancaman dahsyat lainnya berasal dariangkasa lu! ar, yakni jatuhnya asteroid besar,''tambahnya.(yahoo-afp-ben-46)

Iwan, informatika21 (sent by emay...)

No comments: