biarkan hujan,
agar anakanakku bermandi mata air langit
di halaman rumah.
bau lumpur memeluk mereka erat seperti langit dan awan.
kubiarkan terus samapai bibir mereka biru menggigil.
namun lihatlah !
mentari cerah di matanya.
seakan biru bibir hilang di hangat sukanya.
enggan kuusik mereka,
karena mereka adalah penjelmaan separuh diriku
sekaligus diri kecilku.
kubiarkan mereka memeluk alam seperti mereka memeluk ibunya,
karena mereka adalah anakanak alam yang singgah tidur dan makan dirumahku......
(namun segera kujemput mereka, wajah ibu mereka yang berdiri disampingku, menatap cemas anakanak yang seakan larut dalam air hujan dan lumpur. wajah cemasnya begitu keibuan, aku bangga menjadi separuh nafasnya......sebenarnya aku lupa bahwa mereka adalah anakanak kami, bukan hanya anakanakku....)
300305
No comments:
Post a Comment