Monday, August 29, 2005
DIJUAL : KEBENARAN
Ketika aku melihat papan nama pada kios itu,
hampir2 aku tdk percaya pada apa yg kubaca: KIOS
KEBENARAN. Mereka menjual kebenaran disana!
Gadis penjaga kios bertanya dgn amat sopan:
kebenaran macam apa yg ingin kubeli, sebagian
kebenaran atau seluruh kebenaran? Tentu saja
seluruh kebenaran! Aku tidak perlu menipu diri,
mengadakan pembelaan diri atau rasionalisasi lagi.
Aku menginginkan kebenaranku: terang, terbuka,
penuh dan utuh. Ia memberi isyarat, agar aku
menuju bagian lain dalam kios itu, yg menjual
kebenaran yang utuh.
Pemuda penjaga kios yg ada disana memandangku
dengan rasa kasihan dan menunjuk kepada daftar harga.
"Harganya amat tinggi Tuan," katanya.
"Berapa?" tanyaku mantap, karena ingin mendapat
seluruh kebenaran, berapapun harganya.
"Kalau Tuan ingin membelinya," katanya,"Tuan akan
membayarnya dengan kehilangan semua ketenangan
dalam seluruh sisa hidup Tuan."
Aku keluar dari kios itu dengan rasa sedih. Aku
mengira bahwa aku dapat memperoleh seluruh
kebenaran dengan harga murah. Aku masih belum siap
menerima kebenaran. Kadang2 aku mendambakan damai
dan ketenangan. Aku masih perlu sedikit menipu
diri dengan membela dan membenarkan diri. Aku
masih ingin berlindung di balik kepercayaan2ku
yang tak boleh dipertanyakan..
( The Song of The Bird )
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment